Satu Kata, Banyak Makna
Maaf, adalah sebuah kata yang paling tidak ingin kita dengar. Sebab artinya ada sebuah kesalahan tercipta. Ada rasa bersalah yang menjadi sebab akibatnya. Ada pihak yang terluka entah salah satunya atau keduanya.
Sebuah kata kontradiktif yang juga berpeluang menjadi penyembuh. Pembersih kepingan hati yang porak poranda. Pelega dahaga amarah yang terbenam menjadi dendam. Peluruh angin gemuruh yang beterbangan dalam jiwa. Ia ada di antara air mata duka maupun bahagia.
Sebuah kata yang menjadi penyelamat. Sebuah kata yang menjadi penebus dosa sebuah rasa bersalah. Sebuah kata penenang dari segala gelisah yang panjang. Sebuah kata yang akan terus terulang dalam sejarah hidup manusia yang ketidaksempurnaannya akan terus dikenang. Sebuah kata yang meski bosan untuk kita dengar namun selalu ingin kita tagih pada sesiapun yang menggores luka kecil di hati kita.
Egois memang, kita yang selalu berpura-pura tidak apa-apa meski dilukai. Berpura-pura baik-baik saja meski kenyataannya tidak. Berpura-pura sembuh meskipun kenyataannya belum. Berpura-pura menjadi jiwa yang penuh meski tinggal separuh . Selalu menunggu momen dimana kata maaf terucap meski hanya di momen hari raya sekalipun. Bahkan jika hanya sebuah formalitas, ia membekas.