Seorang Hamba
Ketika saya ada dititik kecewa dengan perlakuan orang, saya belajar bahwa begitulah kodratnya manusia. Jika saya bisa berbuat salah mengapa saya berhak menghakimi orang untuk tidak melakukan kesalahan juga. Itu kenapa saya berusaha sebaik mungkin untuk bisa menjadi saudara yang bisa mengingatkan untuk kembali kepadaNya. Ketika hati saya penuh dendam, amarah saat disakiti orang lain dan ada sisi egois dalam diri saya yang ingin agar orang itu meminta maaf, memohon dan sadar bahwa dia sedang menyakiti saya, saya belajar bahwa ternyata itu hanya godaan setan yang ingin membuat saya menjadi pembenci dan saya menolak untuk menjadi bagian dari itu. Ada satu kalimat yang bagi saya begitu dalam dan menohok saat saya mengalami masa-masa itu bahwa," meminta maaf dan memaafkan itu perlu juga dimohonkan ke Allah, sebab Dia yang punya kemampuan untuk membolak-balikkan hati hambaNya". Allah tidak akan menyakiti hamba-hambaNya. Akan selalu ada jalan untuk setiap hambaNya yang baik untuk dipertemukan meskipun dalam doa sekalipun. Percaya bahwa semua yang terjadi adalah kehendakNya, dan Allah Maha Mengetahui isi hati hambaNya. Tugas kita sebagai hamba hanya melakukan kewajiban sebagai hamba dan biarkan segala hak yang harus kita terima diberikan olehNya, sebab Dialah Pemilik segalanya, diri saya, diri kamu, diri kita semua. Batasi ekspektasi pada manusia.