Semoga
Teruntuk kamu yang tak pernah memilih pamit menghadapi sikapku yang begitu rumit. Yang memilih tetap bertahan dalam tiap-tiap kesakitan atau bahkan tumpah ruahnya kekurangan yang ku beri. Yang memilih tetap tinggal dalam perjalanan yang masih terasa penuh kejanggalan.
Kita bertanya-bertanya tentang bagaimana semesta kembali mempersatukan, atau bagaimana cara Tuhan menjawab doamu maupun doaku dalam satu pertemuan. Satu yang pasti, ucap syukur yang tiada henti sebab padamulah jatuh hatiku bersemi.
Pada seseorang yang tiada putus kasih sayang dan doanya. Yang bersedia bersepakat saling menggenggam jemari dengan erat. Membersamai menghadapi masa depan yang tak tahu akan seperti apa ujung cerita. Kita sama-sama tahu bahwa perjalanan ini tidak akan pernah mudah sekalipun dijalani berdua, tapi semoga langkahnya menjadi lebih ringan sebab ada sebuah ibadah panjang yang ingin kita jadikan tujuan. Semoga, pura-pura baik-baik saja milik salah satu atau bahkan kedua dari kita menemukan kebaikan seutuhnya. Semoga apa-apa yang tersirat, pekat menemukan sebenarnya-benarnya rumah untuk rehat. Semoga, kita dua yang keras kepala saling percaya bahwa berdua adalah cara terbaik menguraikan segala isi pikiran yang begitu sulit terselesaikan dalam kesendirian. Semoga, diantara luka dan kekhawatiran kita pada diri sendiri membentuk kekuatan pada masing-masing pribadi. Menjadikan kita dua yang kuat, sama-sama menjadi pasangan yang tepat. Sebab, sebagaimana dewasa yang tak akan pernah bisa menjauhkan kita dari masalah yang begitu banyak, semoga sebanyak itu pula Tuhan selalu jadi perekat maupun pengingat bahwa Ia ada disetiap sudut-sudut ruang doa kita sebagai penyelamat.