Selalu Ada Pilihan
Di masa sekolah teman-teman saya selalu bilang," kamu itu punya 2 sifat, kalau tidak baik sekali, ya jahat sekali. Bukan orang yang pandai berpura-pura atau abu-abu dalam berperilaku. Sebab bagi saya ketenangan diri itu bagian terpenting. Saya yakin dan percaya orang-orang yang hidup dalam pura-pura tidak menemukan ketenangan dalam hidupnya. Mereka tidak nyaman, mereka hanya berusaha memendam. Tapi ada yang terlupa, bahwa kumpulan perasaan tidak tenang itu kelak punya masa kadaluarsanya. Melahirkan sebuah luka yang kelak akan menyakiti siapapun yang ada didalamnya. Maka pilihan yang bisa saya lakukan adalah lebih baik dibenci sejak awal dari pada terlambat sadar sejak awal telah dibenci. Saya tidak ingin menyakiti perasaan orang lain lebih dalam dengan berpura-pura baik pada saya. Saya ingin kami belajar, bahwa ada yang tidak bisa dipaksakan dalam hubungan, entah dalam berkawan, entah dalam berpasangan. Inilah kekurangan sebagai manusia yang harus kami terima. Yang seharusnya mampu saling memaklumi lantas memilih saling menendang pergi. Tak apa. Semoga setelah ini kami bisa menemukan lingkungan yang lebih sehat, yang bisa saling memaklumi, saling menghargai, saling mengerti juga saling mempercayai.