Hidup adalah perjalanan yang penuh perjuangan dalam mengumpulkan bekal sebelum pulang. Suatu ketika kita bersinar layaknya mentari lalu tenggelam, atau layaknya bintang yang benderang di kegelapan malam.
Ada yang mengibaratkan perasaan layaknya pucuk dedaunan. Tumbuh lalu dibunuh. Merambat lalu dipangkas cepat. Baru berkembang kemudian ditebang. Berusaha menyeruak tapi diinjak. Tak diberi kesempatan. Ia lupa, helaian daun lainnya tumbuh dua kali lebih lebat.