Kau,
Pandai sekali bersembunyi.
Pada jarak yang kian hari tak berkurang meski sesenti.
Dia juga,
Pandai sekali merangkai mimpi.
Meyakinkan sepi dengan terus percaya diri,
Menenangkan rindu yang juga sama sekali tak bertepi.
Sebab memenangkannya tidak terpikir sama sekali. Atau... tidak berani?