Sabtu, 19 Juli 2014

Ternyata, keluar dari zona nyaman perlahan membuat kita tertekan, menakutkan. Tapi, bukankah begini caranya seseorang yang ingin menuju kedewasaan?
Melepaskan banyak hal yang sudah sejak lama kita pertahankan. Berpisah dengan orang-orang yang sudah bertahun-tahun menjadi tokoh penting dalam kehidupan. Mengambil keputusan yang awalnya akan menyenangkan.
Sebenarnya menyenangkan, sebenarnya. Tapi tidak seindah yang dibayangkan.
Hal ini perlahan membuat sadar satu hal, bahwa dulu perasaan bosan berpijak disebuah kediaman yang sebenarnya adalah tempat ternyaman adalah kesalahan.Perasaan terkekang yang dulu sering dirasakan ketika mendapat banyak aturan di sebuah "kandang" sekarang menjadi hal yang paling disesalkan. Peringatan-peringatan yang dulu sering diabaikan tapi sebenarnya didengarkan kini hanya bisa terngiang bak sebuah rekaman dengan volume yang kencang. Sapaan lembut yang dulu dianggap sebagai kabut sekarang malah membuat hati terhanyut. Perhatian-perhatian kecil yang dulu tak dinomersatukan sekarang menjadi hal yang paling diharapkan untuk dilontarkan. Suara yang dulu sering dianggap sumbang karena selalu berdendang kini mulai berkurang bahkan jarang. Ocehan-ocehan yang dulu paling malas untuk didengarkan kini menjadi kenangan yang jika diingat pasti menghasilkan rintih tangisan. Pertengkaran karena hal-hal sepele yang dulu paling tidak ingin dibahas ulang menjadi hal yang paling dirindukan.  Panggilan telpon yang dulu dianggap tak begitu penting kini menjadi hal yang paling diinginkan untuk berdering. Bahkan foto yang selalu terpampang dibingkai yang mulai usang, disetiap ruang yang selalu dilalu lalang, kini menjadi barang yang tak boleh hilang. Masa-masa berkumpul diruang keluarga, bercanda dan tertawa bersama, sesekali membahas cerita yang tak ada ujung pangkal hingga penyelesaiannya adalah moment yang paling berharga. Diskusi kecil yang tidak hanya menghasilkan perdebatan tapi juga hangatnya kebersamaan kini hanya bisa ditunggu terulangnya kapan.
Inikah arti dari sebuah penyesalan? Atau tanda beranjak menuju kedewasaan?
Ah entah, mungkin akan dicari disela-sela perjalanan. Karena pada akhirnya, seperti inilah kita selalu dikalahkan, hanya dengan kata singkat bernama kenangan.
Tapi, ini kenangan yang tak boleh diikhlaskan bahkan dilupakan, tapi harus terus dipertahankan. Karena mereka bukan masa lalu yang hanya membawa kepahitan dan menyisakkan pelajaran, tapi mereka juga bagian dari masa depan.
Kenapa mereka diistimewakan? Karena beginilah cara Allah mengingatkan, seperti merpati, sejauh apapun terbang, iya tahu kemana harus pulang.

Ceritaul✨ . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates